Cara Manusia Mencerna Makanannya

Ketika manusia makan, gigi-gigi yg terdapat di mulutnya akan memotong dan menghancurkan makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga bisa ditelan. Selain itu di dalam mulut kita terdapat air liur yang mengandung enzim Amilase untuk membantu proses tersebut.

Makanan yang telah dikunyah tadi akan memasuki kerongkongan yang menyerupai pipa. Saluran ini pada orang dewasa memiliki panjang sekitar 25 cm. Kerongkongan inilah yang menghubungkan mulut dan organ pencernaan selanjutnya, yaitu lambung. Oh ya, di kerongkongan ini makanan didorong menuju lambung dengan satu gerakan khusus, namanya gerakan peristaltik. 

Kerongkongan memiliki sebuah katup yang disebut Katup Epiglotus yang gunanya melindungi saluran napas ketika manusia makan ataupun minum. Kamu tau tidak apa yang akan terjadi jika makanan atau minuman itu memasuki saluran pernapasanmu? Yup, kita bisa batuk atau tersedak!

Begitu makanan sampai di lambung, otot2 lambung akan mengaduk dan mencampurkan makanan tadi dengan aneka enzim dan cairan asam lambung. Adanya enzim dan cairan asam lambung ini berfungsi untuk membuat makanan menjadi lebih halus dan siap untuk diserap tubuh. Cairan asam lambung juga menyebabkan kondisi di dalam lambung menjadi sangat asam, Fungsinya untuk membunuh bakteri- bakteri yang ikut masuk bersama makanan.

Selanjutnya apa yang terjadi dengan makanan tadi? Ya, makanan yang sudah berbentuk pasta ini akan melanjutkan perjalanannya ke usus halus di mana di sana terjadi penyerapan sari-sari makanan 

Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum, jejunum dan ileum. Makanan yang memasuki usus halus akan bercampur dengan enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. Enzim dan cairan empedu ini membantu proses pencernaan dan penyerapan sari-sari makanan di usus halus. Dinding usus halus terdiri dari banyak lipatan atau jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Pada saat sari-sari makanan melewati vili, sari-sari makanan itu akan diserap oleh tubuh, dan nutrisinya diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah.

Sari-sari makanan yang tidak bisa diserap di usus halus, selanjutnya memasuki usus besar. Di usus besar terjadi penyerapan air dan beberapa mineral, sehingga sisa-sisa makanan yang tidak bisa diserap tubuh tersebut setelah melewati usus besar bentuknya menjadi lebih padat. Kemudian sisa-sisa makanan ini memasuki pemberhentiannya yang terakhir, yaitu rektum, sebelum akhirnya dikeluarkan melalui anus.

Ibu dari dua anak laki-laki ini merupakan lulusan Kimia ITB Kelompok keahlian Biokimia. Sebelum memutuskan menjadi Ibu rumah tangga, penulis pernah bekerja sebagai Research Assistant di salah satu perusahaan kelapa sawit, dengan bidang penelitian Bioenergi khususnya Biodiesel dari kelapa sawit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *